Budaya sekarang ini emang mulai dilupain,
Aq ja juga kadang lupa,hehe....
Budaya ini mulai di gantikan ma budaya lain yang "mungkin" dianggap lebih OK dari budaya lokal
Atau mungkin emang terkesan jadul banget budayanya,,
Buat inget-inget tradisi kita,
Gak jauh-jauh,kita kenal dulu budaya terdekat kita...
Seperti upacara tradisi Jawa di bawah ni,
Tradisi Upacara Mendhak
Tradisi Mendhak,salah satu ritual adat istiadat kematian budaya Jawa. Upacara tradisional ni, dilaksanakan untuk memperingati kematian seseorang. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan buat upacara Mendhak menurut nenek saya,(halah!)kalo gak salah: tumpeng, nasi uduk, piring", kolak, ketan, dan apem. Kadang-kadang, sebelum/sesudah upacara Mendhak dilaksanakan, sanak keluarga bisa mengunjungi makam saudara mereka.
Dari berbagai informasi yang aku dapet,upacara tradisional ini dilaksanakan tiga kali dalam seribu hari setelah hari kematian: pertama disebut Mendhak Pisan, upacara untuk memperingati satu tahun kematian (365 hari); kedua disebut Mendhak Pindho sebagai upacara peringatan dua tahun kematian; ketiga disebut sebagai Mendhak Telu atau Pungkasan atau Nyewu Dina, yang dilaksanakan pada hari ke seribu setelah kematian.
Menurut kepercayaan Jawa, setelah 1 tahun kematian, arwah dari saudara yang diperingati kematiannya tersebut telah memasuki dunia abadi untuk selamanya. Menurut kepercayaan juga, untuk memasuki dunia abadi tersebut, arwah harus menempuh jalan yang sangat panjang; oleh karena itu penting banget diadakan beberapa upacara untuk menemani perjalanan sang arwah.-,-
Kematian surtanah
Tradisi kematian dalam adat Jawa salah satunya adalah Upacara Surtanah yang bertujuan agar arwah atau roh orang mati mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan.
Upacara ini diadakan setelah mengubur jenazah yang dihadiri oleh keluarga, tetangga dekat, dan pemuka agama.
Upacara nyewu dina
Upacara ini untuk memohon pengampunan Tuhan. Perlengkapan upacara untuk golongan bangsawan: takir pentang yang berisi lauk, nasi asahan, ketan kolak, apem, bunga telon ditempatkan di toples + diberi air, memotong kambing, dara/merpati, bebek/itik, dan pelepasan burung merpati. - Golongan rakyat biasa: nasi ambengan, nasi gurih, ketan kolak, apem, ingkung ayam, nasi golong dan bunga yang dimasukan dalam lodong serta kemenyan.
Upacara ini dilaksanakan setelah maghrib dan diikuti oleh keluarga, ulama, tetangga dan orang" terdekat.
Upacara Brobosan
Contoh lain upacara tradisional dalam adat istiadat kematian jawa adalah upacara Brobosan. Upacara ini untuk menunjukkan penghormatan dari sanak keluarga untuk orang tua dan leluhur mereka yang sudah meninggal dunia. Upacara Brobosan diselenggarakan di halaman rumah orang yang meninggal, sebelum dimakamkan, dan dipimpin oleh anggota keluarga yang paling tua.
Tradisi Brobosan dilaksanakan secara berurutan: 1) peti mati dibawa keluar menuju ke halaman rumah dan dijunjung tinggi ke atas setelah upacara doa kematian selesai, 2) anak laki-laki paling tua, anak perempuan, cucu laki-laki dan cucu perempuan, berjalan berurutan melewati peti mati yang berada di atas mereka (mrobos) selama tiga kali dan searah jarum jam, 3) urutan selalu diawali dari anak laki-laki tertua dan keluarga inti berada di urutan pertama; anak yang lebih muda beserta keluarganya mengikuti di belakang.
UPACARA ADAT KELAHIRAN SUKU JAWA
Upacara tradisional ini menyimbolkan penghormatan sanak keluarga yang masih hidup kepada orang tua dan leluhur mereka.
Salah satu tradisi kelahiran dalam budaya Jawa adalah Selapanan(nah,kalo ini aku tau). Upacara Selapanan bertujuan memohon keselamatan bagi si bayi. Perlengkapan upacara yang dibutuhkan:
- Golongan bangsawan: Nasi tumpeng gudangan, nasi tumpeng kecil yang ujungnya ditancapi tusukan bawang merah dan cabe merah, bubur lima macam, jajan pasar, nasi golong, nasi gurih, sekul asrep-asrepan, pecel ayam, pisang, kemenyan, dan kembang setaman diberi air.
- Golongan rakyat biasa: Tumpeng nasi gurih dengan lauk, nasi tumpeng among-among, nasi gulung, jenang abang putih, ingkung dan panggang ayam.
Upacara terakhir dalam rangkaian selamatan kelahiran yang dilakukan pada hari ke 36 sesuai dengan weton atau hari pasaran kelahiran si bayi. Selapanan diadakan setelah maghrib dan dihadiri oleh si bayi, ayah, dukun, ulama, famili dan keluarga terdekat.
Upacara yang aku jlasin di atas ini cuma sebagian kecil upacara adat jawa,
Karena yang aq tau banyak ya cuma itu,hehe,..
But,I hope this can be useful for u,
I hope we can meet again in my next post...
See you.......................................................^^
Aq ja juga kadang lupa,hehe....
Budaya ini mulai di gantikan ma budaya lain yang "mungkin" dianggap lebih OK dari budaya lokal
Atau mungkin emang terkesan jadul banget budayanya,,
Buat inget-inget tradisi kita,
Gak jauh-jauh,kita kenal dulu budaya terdekat kita...
Seperti upacara tradisi Jawa di bawah ni,
Tradisi Upacara Mendhak
Tradisi Mendhak,salah satu ritual adat istiadat kematian budaya Jawa. Upacara tradisional ni, dilaksanakan untuk memperingati kematian seseorang. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan buat upacara Mendhak menurut nenek saya,(halah!)kalo gak salah: tumpeng, nasi uduk, piring", kolak, ketan, dan apem. Kadang-kadang, sebelum/sesudah upacara Mendhak dilaksanakan, sanak keluarga bisa mengunjungi makam saudara mereka.
Dari berbagai informasi yang aku dapet,upacara tradisional ini dilaksanakan tiga kali dalam seribu hari setelah hari kematian: pertama disebut Mendhak Pisan, upacara untuk memperingati satu tahun kematian (365 hari); kedua disebut Mendhak Pindho sebagai upacara peringatan dua tahun kematian; ketiga disebut sebagai Mendhak Telu atau Pungkasan atau Nyewu Dina, yang dilaksanakan pada hari ke seribu setelah kematian.
Menurut kepercayaan Jawa, setelah 1 tahun kematian, arwah dari saudara yang diperingati kematiannya tersebut telah memasuki dunia abadi untuk selamanya. Menurut kepercayaan juga, untuk memasuki dunia abadi tersebut, arwah harus menempuh jalan yang sangat panjang; oleh karena itu penting banget diadakan beberapa upacara untuk menemani perjalanan sang arwah.-,-
Kematian surtanah
Tradisi kematian dalam adat Jawa salah satunya adalah Upacara Surtanah yang bertujuan agar arwah atau roh orang mati mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan.
Upacara ini diadakan setelah mengubur jenazah yang dihadiri oleh keluarga, tetangga dekat, dan pemuka agama.
Upacara nyewu dina
Upacara ini untuk memohon pengampunan Tuhan. Perlengkapan upacara untuk golongan bangsawan: takir pentang yang berisi lauk, nasi asahan, ketan kolak, apem, bunga telon ditempatkan di toples + diberi air, memotong kambing, dara/merpati, bebek/itik, dan pelepasan burung merpati. - Golongan rakyat biasa: nasi ambengan, nasi gurih, ketan kolak, apem, ingkung ayam, nasi golong dan bunga yang dimasukan dalam lodong serta kemenyan.
Upacara ini dilaksanakan setelah maghrib dan diikuti oleh keluarga, ulama, tetangga dan orang" terdekat.
Upacara Brobosan
Contoh lain upacara tradisional dalam adat istiadat kematian jawa adalah upacara Brobosan. Upacara ini untuk menunjukkan penghormatan dari sanak keluarga untuk orang tua dan leluhur mereka yang sudah meninggal dunia. Upacara Brobosan diselenggarakan di halaman rumah orang yang meninggal, sebelum dimakamkan, dan dipimpin oleh anggota keluarga yang paling tua.
Tradisi Brobosan dilaksanakan secara berurutan: 1) peti mati dibawa keluar menuju ke halaman rumah dan dijunjung tinggi ke atas setelah upacara doa kematian selesai, 2) anak laki-laki paling tua, anak perempuan, cucu laki-laki dan cucu perempuan, berjalan berurutan melewati peti mati yang berada di atas mereka (mrobos) selama tiga kali dan searah jarum jam, 3) urutan selalu diawali dari anak laki-laki tertua dan keluarga inti berada di urutan pertama; anak yang lebih muda beserta keluarganya mengikuti di belakang.
UPACARA ADAT KELAHIRAN SUKU JAWA
Upacara tradisional ini menyimbolkan penghormatan sanak keluarga yang masih hidup kepada orang tua dan leluhur mereka.
Salah satu tradisi kelahiran dalam budaya Jawa adalah Selapanan(nah,kalo ini aku tau). Upacara Selapanan bertujuan memohon keselamatan bagi si bayi. Perlengkapan upacara yang dibutuhkan:
- Golongan bangsawan: Nasi tumpeng gudangan, nasi tumpeng kecil yang ujungnya ditancapi tusukan bawang merah dan cabe merah, bubur lima macam, jajan pasar, nasi golong, nasi gurih, sekul asrep-asrepan, pecel ayam, pisang, kemenyan, dan kembang setaman diberi air.
- Golongan rakyat biasa: Tumpeng nasi gurih dengan lauk, nasi tumpeng among-among, nasi gulung, jenang abang putih, ingkung dan panggang ayam.
Upacara terakhir dalam rangkaian selamatan kelahiran yang dilakukan pada hari ke 36 sesuai dengan weton atau hari pasaran kelahiran si bayi. Selapanan diadakan setelah maghrib dan dihadiri oleh si bayi, ayah, dukun, ulama, famili dan keluarga terdekat.
Upacara yang aku jlasin di atas ini cuma sebagian kecil upacara adat jawa,
Karena yang aq tau banyak ya cuma itu,hehe,..
But,I hope this can be useful for u,
I hope we can meet again in my next post...
See you.......................................................^^